Lomba Cerdas Cermat Antar Kelas Spesial Idul Adha

Tidak seperti siswa sekolah luar, yang mana pada hari raya Idul Adha ini mereka libur dan dapat berkumpul shalat berjamaah bersama keluarga, santri Fathan Mubina melaksanakan Shalat Id di dalam Pondok. Pada hari tersebut, tidak ada perizinan pulang atau pun keluar pondok. Namun demikian, untuk mengisi hari libur tersebut, selain diadakannya penyembelihan hewan qurban, Fathan Mubina menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Antar Kelas yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu MIPA (Matematikan dan IPA) dan Kepondokan (Bahasa dan PAI). Lomba ini sudah rutin diadakan setiap tahunnya dan merupakan salah satu acara bergengsi, memperebutkan gelar ‘Kelas Terbaik’ pada tiap tingkatnya. Semua tingkat kelas diikutsertakan, mulai dari kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMA dan juga kelas I’dadi, putra dan putri.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yaitu pada hari senin – selasa, tanggal 12 – 13 September 2016, yang dimulai dari pagi hingga malam hari, di GOR Fathan Mubina. Para santri terlihat sangat antusias terhadap LCC ini, tidak hanya untuk peserta lomba, tetapi juga para pendukung dari masing-masing kelasnya. Dan di sini juga telihat sekali persaingan antara kelas putra dan kelas putri yang saling tidak mau mengalah. Para suporter pun saling menyoraki yel – yel penyemangat untuk kelas mereka, sehingga membuat GOR menjadi gaduh. Tak jarang panitia kerepotan dalam menenangkan para santri yang dengan semangatnya mendukung perwakilan kelas mereka.

Keseruan tidak hanya pada suporternya, tapi juga tentunya pada peserta lomba yang mewakili kelasnya masing-masing. Berbeda dengan LCC bulanan, dimana para peserta tidak diperbolehkan dari anggota ‘KASTURI,’ pada LCC Idul Adha ini, mayoritas peserta yang menjadi perwakilan adalah mereka yang menjadi anggota Kasturi. Dengan begitu membuat perebutan gelar juara menjadi semakin sengit, karena para peserta merupakan orang-orang yang terbaik di tiap kategorinya. Kasturi itu sendiri merupakan Kelas Terpadu Santri yang berisi orang-orang pilihan pada tiap tingkatnya yang disiapkan dan dilatih untuk mengikuti berbagai lomba dan olimpiade antar sekolah.

“Yang paling seru itu katagori kepondokan SMA, karena selain soal-soalnya lebih berat dan susah, peserta lombanya juga diharuskan membawa kamus arab inggris serta buku-buku yang tebel,” jawab salah seorang santri ketika ditanya LCC mana yang paling menarik baginya. Ada juga yang menjawab lain,”Kelas tiga SMP tuh yang paling rame, keliatan banget saingan antara putra dan putrinya.” Pada lomba ini juga sempat terjadi beberapa kali kemelut antara suporter dan juri ketika juri memilih grup mana yang diberi kesempatan untuk menjawab pada sesi pertanyaan rebutan. Namun demikian, acara masih dapat berjalan dengan lancar terkendali.
“Melalui LCC Idul Adha ini kami berharap akan terbentuk santri teladan yang dapat menguasai ilmu agama, bahasa, dan sains, serta dapat memotivasi santri-santri yang lain agar terus meningkatkan prestasi mereka.” Itulah yang disampaikan oleh Ketua Panitia LCC, Ustdzh. Wahyuni.

Pondok Pesantren Fathan Mubina

Pondok Pesantren Fathan Mubina