Camping 2013: Pangrango Camp Lembah Neundeut

Selasa 29 oktober 2013, tepatnya pukul 07:00, tampak para santri FM, baik putra maupun putri sedang bersiap-siap untuk pergi berkemping ria. Acara ini dimulai dengan upacara pelepasan yang diisi dengan sambutan oleh ustadz Dadan Abdullah, setelah itu langsung berangkat menuju bumi perkemahan yang tadinya di daerah Cidahu, Sukabumi diganti di daerah Mega Mendung, namun diubah karena salah satu jalan menuju Cidahu tertimbun longsor dan perlu waktu lama untuk menuju kesana sekitar 4 jam. Tapi tidak apa, dimanapun tempatnya tak jadi masalah yang penting bergembira-ria.

Acara kemping gembira ini memang agenda rutin setiap tahun Pondok Pesantren Fathan Mubina yang bertujuan untuk refreshing, mengenalkan alam kepada para santri,belajar bertahan hidup,dan banyak pelajaran yang dapat kita ambil di kemping ini seperti belajar kekompakan, kedisiplinan, solidaritas dan kesetiakawanan, serta masih banyak lagi manfaat yang kita dapat.

Panitia yang beranggotakan dari 5QUAD (kelas 5 putra) telah menyiapkan berbagai macam game-game yang seru seperti bola, eat bulaga, missing lyrics, benteng Takeshi, dan banyak permainan yang seru lainya.

Malam kedua, tepatnya malam Kamis santri SMP diperintahkan memakai seragam pramuka lengkap dalam rangka untuk melakukan pelantikan, padahal panitia telah menyiapkan untuk acara  jerit malam. Jam  setengah satu para santri dibangunkan oleh panitia langsung satu per satu santri melewati trek jerit malam, baru pos pertama suara teriakan mulai berkumandang. Apalagi pos 3 yaitu Pos Kuntilanak (dengan mukenah yang tergantung). Pos terakhir para santri disuruh untuk menunggu di kuburan. Para santri mengangkat tangan dan berdoa. Tidak sedikit yang menangis. Ada juga yang tersesat sampai ke rumah warga. Paginya setelah jerit malam para santri langsung melaksanakan shalat subuh berjamaah dan dilanjutkan pelantikan para penggalang oleh pembina pramuka pondok pesantren Fathan Mubina, Kak Asep Amarullah Syahied.

Setiap kelompok diwajibkan untuk memakai kostum sesuai dengan nama kelompoknya masing masing ada yang jadi Wiro Sableng, Kabayan, Gepeng, dan masih banyak kostum yang lainya. Mereka harus melewati pos yang sudah disediakan dan setiap pos pasti ada tantangan yang berbeda dan pastinya seru. Trek hiking kali ini cukup mudah tidak terjal, sedikit rintangan yang dilalui, dan para santri disuguhkan dengan pemandangan kebun teh yang luas.

Tibalah di acara puncak yaitu api unggun. Panitia sempat kebingungan karena cuaca tidak mendukung dan hujan pun mulai turun. Tapi dengan kesigapan dan kerja keras panitia dan dibantu ketua kelompok akhirnya 2 api unggun pun siap dinyalakan. Sebelum itu acara dibuka dengan sambutan dari ustadz Syahrul Mubarok SH.i dan setelah itu api unggun menyala.Yel-yel anak FM pun berkumandang, tak lupa yel-yel per angkatan pun ikut memeriahkan suasana dari kelas 2,3,4,5. Yel yel dari kelas 6 semakin membuat suasana lebih meriah.

Teit-teit tunggu dulu sebelum itu ada anak-anak kampug yang bikin rebut acara api unggun. Mereka protes katanya acara api unggun mengganggu warga,sempat terjadi baku hantam antara anak kampong dan panitia. Tak ketinggalan di kelompok putri juga terjadi keributan. Beberapa anak kampung diduga mencuri kompor gas dan tabung mereka, tetapi ternyata semua itu kejutan dari panitia yang sudah disiapkan. Setelah itu acara dimulai kembali, dan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba-lomba dan juara  umum setelah itu dilanjutkan pesan dan kesan dari kelas enam dan tak lupa muhasabah dari ustadz Ajat Sudrajat.

Pagi pun tiba, para santri tengah bersiap-siap utuk kembali ke pondok suka cita telah mereka rasakan, berbagai macam tantangan telah mereka lalui, pengalaman telah mereka dapatkan dan kini semua  tinggalah kenangan yang tak terlupakan.

Di semua kegiatan tidak ada orang yang paling penting, yang terpenting adalah melaksanakan kegiatan dengan baik.

Pondok Pesantren Fathan Mubina

Pondok Pesantren Fathan Mubina