Olimpiade Matematika (ODEMA) III Pondok Pesantren Fathan Mubina : Mengembangkan Potensi Matematika Siswa/i SD dan SMP Sederajat

Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain. Mata pelajaran ini dinilai susah bagi siswa tetapi menarik dan menantang saat mempelajarinya. Matematika masih menjadi mata pelajaran penentu kelulusan siswa dalam Ujian Nasional. Banyak lomba Matematika seperti Olimpiade Matematika di beberapa instansi pendidikan, memasukkan materi sesuai dengan indikator Ujian Nasional.

Ajang perlombaan berupa Olimpiade Matematika ini berawal dari ide Bapak pimpinan Pondok Pesantren Fathan Mubina, H. Chairuman Kamal, MA. Beliau ingin menjalin tali silaturrahim kepada sekolah dasar rekanan Pondok Pesantren Fathan Mubina melalui kegiatan perlombaan. Tahun pertama pelaksanaan ODEMA berjalan dengan lancar dengan peserta tingkat SD. Kemudian mulai tahun lalu, peserta ditambah dari sekolah rekanan tingkat SMP.

Pada tahun ini, Olimpiade Matematika (ODEMA) III Tingkat SD dan SMP Rekanan Pondok Pesantren Fathan Mubina yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 November 2017, mengambil tema “Rangkailah Barisan dan Deret Prestasimu menuju Generasi Milenial”.

Olimpiade ini diikuti oleh 262 orang peserta dengan rincian 101 peserta SD/MI dari 22 sekolah, 95 peserta SMP/MTs dari 23 sekolah, serta 66 peserta dari MI, MTs, dan SMP Fathan Mubina.

Odema ini berbeda dengan olimpiade lainnya yang sering diselenggarakan oleh lembaga/instansi lain. Di sini, peserta tidak hanya mengerjakan soal-soal olimpiade, tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik lainnya, yaitu : 1. Outbond 2. Games dan kuis berhadiah 3. Tour keliling Fathan Mubina 4. Kunjungan ke laboratorium untuk melihat demonstrasi sains 5. Bazar & Expo 6. Penampilan santri – santri Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, peserta diharapkan tidak jenuh dalam menunggu hasil olimpiade, dan juga menjadi pengurang kekecewaan bagi peserta yang tidak lolos ke tahap selanjutnya.

Setelah melalui beberapa babak olimpiade, akhirnya didapatlah juara ODEMA tahun ini diraih oleh Muhammad Rayhan K dari SDIT Exiss ABATA Jakarta untuk tingkat SD/MI dan M. Daffa Harits dari SMPI Darul Jannah Plus untuk tingkat SMP/MTs.

“Semoga dengan ODEMA ini dapat meningkatkan motivasi serta ketertarikan siswa/i dalam belajar matematika. Karena selain belajar perhitungannya, matematika juga mengajarkan kepada kita bahwa sesulit apapun suatu masalah pasti ada jalan keluarnya jika kita mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, yang ternyata lebih mudah dari yang dibayangkan.” Ucap Ust. Fikry Awaluddin selaku Ketua Panitia ODEMA III 2018.

Produk Halal? Why Not?

Gaya hidup halal merupakan perintah dan seruan agama islam. Semua muslim berkewajiban menerapkan gaya hidup halal di setiap aspek kehidupan. Hal ini tidak lain adalah untuk kemaslahatan bagi muslim itu sendiri, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ali ra.

“…Barang siapa yang hidup dari makanan serba halal, maka bersinarlah agamanya, lemah lembut hatinya, dan tiada dinding penghalang bagi doa-doanya… dan barang siapa yang makan makanan yang subhat, samarlah agamanya, dan gelaplah hatinya…dan barang siapa yang memakan barang yang haram, hatinya menjadi mati, agamanya lemah, keyakinan kurang dan Allah menutup pintu doanya dan ibadahnya sedikit.’’

Terlebih di era global seperti sekarang ini, banyak produk halal menawarkan pilihan yang sama bagusnya dengan produk-produk lain yang sejenis mulai dari pangan, obat-obatan, keuangan, kosmetika, fashion hingga pariwisata yang tetap berada dalam koridor nilai nilai islam, sehingga dari keterkaitan inilah yang dinamakan sebagai gaya hidup halal. Gaya hidup halal sendiri bukan lagi hanya monopoli muslim, tetapi sudah menjadi tren masyarakat dunia serta menjadi perhatian masyarakat internasional.

Mari kita menengok di negeri ratu Elizabeth, Inggris, permintaan produk halal disana cukup besar ,” meskipun penduduk muslim hanya sekitar 4 persen dari total populasi inggris, namun permintaan daging halal mencapai 15 persen dari semua daging yang dijual di inggris dan semakin hari permintaan daging halal tersebut semakin meningkat,” ujar kepala eksekutif Halal food, Saqib mohamed seperti yang dikutip the independent, karena sebagian penduduk non muslim inggris yakin ”Halal Food is a Quality Food” yakni makanan halal adalah makanan yang berkualitas, lebih aman ,dan sehat.Ini bisa dijadikan contoh bahwa kepercayan masyarakat global terhadap produk halal semakin meningkat.

Di Amerika utara,dalam beberapa tahun terakhir,umat muslim disana menyaksikan pertumbuhan jumlah toko makanan halal terus meningkat. Bahkan di Kanada, daging sapi mendapat kontrol ketat terkait kesehatan,sesuai dalam hukum islam,hewan yang disembelih dianggap halal jika pakan ternaknya juga halal.Pakan ternak memainkan peran penting dalam klasifikasi halal.Pakan hewan harus berasal dari sumber nabati.”Umat muslim jangan hanya memperhatikan cara hewan disembelih,tapi juga harus memperhatikan bagaimana cara mereka dibesarkan dan diperlakukan” ujar sarjana islam kanada, syaikh Ahmad kutty seperti dikutip on islam.

Namun,di Indonesia ,yang merupakan negara dengan populasi umat islam terbesar di dunia,ternyata masih banyak masyarakat yang kurang menyadari akan pentingnya menggunakan produk halal dibanding produk-produk yang belum terjamin status kehalalannya, terlebih lagi pemuda pemudi yang masih enggan untuk menggunakan produk halal entah karena menganggapnya kurang terkenal maupun yang lainnya.

Namun, untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan tekad bersama untuk menerapkan gaya hidup halal oleh masyarakat. Maka mulailah dari hal terkecil yaitu menanamkan tekad “Halal is My Life” di setiap aspek kehidupan pada diri sendiri. So ,just do it!. Jadi, masih adakah alasan untuk tidak menggunakan produk halal? (Zakfud)

 

Cantik itu Wajib

Cantik merupakan anugrah. Secara fitrah setiap perempuan pasti ingin menjadi cantik. Selain menjaga penampilan agar terkesan enak dipandang, cantik juga mempengaruhi rasa percaya diri kaum perempuan, sehingga aktivitasnya mampu dijalani dengan baik. Oleh sebab itu, menjadi keharusan bagi kaum perempuan untuk menjaga kecantikan wajah dan penampilannya sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT.

Banyak sekali cara untuk menjaga kecantikan, bisa dilakukan dengan cara yang alami maupun kimiawi. Meskipun perawatan kecantikan alami lebih aman, pada zaman modern seperti ini kita sudah dimudahkan dengan kemajuan teknologi di mana semakin maraknya produk kecantikan. Namun, maraknya produk kecantikan perlu diwaspadai dengan selektif dan seksama, mengingat banyaknya produk-produk kecantikan yang tidak aman untuk kulit dan kesehatan. Kepala Badan Pengawasan, Obat dan Makanan (2015) Roy Sparringa mengatakan bahwa setidaknya ada 7 bahan kosmetik yang berbahaya seperti merkuri (Hg), hidrokinon, retinoic acid, resorsinol, pewarna, diethylene glycol (DEG) dan timbal (Pb). Selain dilihat dari kualitas bahan-bahan penyusun produk, kita juga harus memastikan kehalalannya, mengingat kita adalah muslimah yang ingin menjaga kecantikan tentu dengan mengharap ridho-Nya.

Mengapa Perlu Kosmetik Yang Terjamin Halal?

Menurut fatwa MUI Penggunaan kosmetika untuk kepentingan berhias hukumnya boleh selama tidak tabarruj (berlebihan) dengan syarat: bahan yang digunakan adalah halal dan suci, ditujukan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i dan tidak membahayakan. Berikut ini merupakan hal-hal meragukan yang perlu di audit dan di uji kehalalannya:

  1. Produk kosmetika yang mengandung bahan yang dibuat dengan menggunakan mikroba hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen babi atau gen manusia.
  2. Kosmetika yang menggunakan bahan (bahan baku, bahan aktif, dan/atau bahan tambahan) dari turunan hewan halal (berupa lemak atau lainnya) yang tidak diketahui cara penyembelihannya hukumnya makruh tahrim, sehingga harus dihindari.
  3. Kosmetika yang menggunakan bahan dari produk mikrobial yang tidak diketahui media pertumbuhan mikrobanya apakah dari babi, harus dihindari sampai ada kejelasan tentang kehalalan dan kesucian bahannya.
  4. Bahan yang najis atau haram.
  5. Penggunaan kosmetika luar (tidak masuk ke dalam tubuh) yang menggunakan bahan yang najis atau haram selain babi dibolehkan dengan syarat dilakukan penyucian setelah pemakaian (tathhir syar’i).

Agar terhindar dan mencegah adanya suatu bahan haram yang digunakan, LPPOM MUI pun mewadahi setiap produsen tidak hanya dalam mensertifikasi makanan dan minuman tetapi juga produk-produk kecantikan. Dewasa ini cukup banyak produk kecantikan yang beredar aman dan sudah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI seperti produk Wardah, Sariayu, Tresemme Shampoo, Ciptadent, Pixy Lip Cream, Total Care, dll. Selain produk yang disebutkan, produk halal lainnya dapat dilihat di laman web HALO LPPOM MUI atau pada jurnal Halal.

Budaya Hidup Halal Dan Thoyyib

Marilah kita kembali merujuk kepada niat kita merawat kecantikan. Tidak lain hanyalah untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya Allah itu baik dan Allah tidak akan menerima (segala sesuatu) kecuali yang baik” H. R. Muslim

Membudayakan hidup dengan slogan “Halal Is My Life” merupakan keharusan agar kita selaku manusia yang berakal mampu menjalani hidup dengan sesuatu yang baik, sehat dan halal. Dan Allah akan memberikan ridho-Nya kepada orang-orang yang meninggalkan apa yang diharamkan. Jadi, sebagai muslimah yang juga ingin cantik dan diridhoi Allah, kita harus teliti dalam memilih produk kecantikan yang bersifat kimiawi. Dengan mempercayakan produk halal melalui LPPOM, in sya Allah kita akan lebih mudah mendapatkan produk halal tanpa ada lagi keraguan. (Risma)

Daging Hidup Halal Prioritasku

Indonesia mempunyai bisnis produk daging halal yang cukup besar, karena menjadi negara muslim terbesar di dunia. Namun, sebagian besar masyarakat muslim Indonesia masih belum memahami dari sisi syariah tentang perintah dan larangan terkait halal dan haram. Artikel berikut ini akan mengupas tentang memilih daging yang berkualitas dan halal.

QS.Al-Baqarah ayat 173:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dari arti QS.Al-Baqarah ayat 173 di atas jelas bahwa makanan yang diharamkan pada intinya ada empat yaitu:
1. Bangkai, adalah hewan yang mati dengan tidak disembelih, termasuk hewan yang matinya tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk dan diterkam oleh hewan buas. Kecuali bangkai Ikan dan Belalang.
2. Darah, yaitu darah yang mengalir atau sudah membeku. Kecuali dua darah yang menggumpal yaitu Hati dan Limpa.
3. Daging Babi, ulama sepakat bahwa semua babi dan turunannya yang dapat dimakan adalah Haram.
4. Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah, ini berarti binatang yang disembelih ditujukan kepada selain Allah (syirik).

Keempat kelompok makanan yang diharamkan tersebut, terdapat pula kelompok makanan yang diharamkan karena sifatnya yang buruk seperti binatang buas yang bertaring dan setiap burung yang mempunyai cakar.

Setelah mengetahui kriteria di atas, kita dapat menentukan daging yang berkualitas:
• Daging Ayam, perhatikan lehernya untuk memastikan apakah penyembelihan dilakukan secara sempurna atau tidak. Hindari ayam yang terdapat memar pada kulitnya.
• Daging Sapi, memiliki ciri-ciri mengkilap, berwarna cerah, tidak berbau asam/busuk, basah tetapi tidak lengket di tangan, elastis dan tidak lembek.
• Daging Kambing, memiliki warna merah muda, serat yang lembut dan halus, lemak keras dan kenyal serta berwarna putih kekuningan.
• Daging Kerbau, berwarna merah tua, seratnya lebih kasar dan lemaknya kuning serta keras.

Selain itu, seharusnya kita dapat mengetahui cara memilih daging yang halal. Adapun cara memilihnya yaitu:
• Pilihlah tempat membeli daging yang hanya menjual daging halal.
• Jika membeli daging di supermarket atau toko daging, pastikan bahwa daging yang dijual adalah daging yang diperoleh dari rumah pemotongan hewan yang telah mendapatkan sertifikat halal atau melihat daftar produk halal di buku Jurnal Halal terbitan LPPOM MUI atau dapat di lihat di http://www.halalmui.com
• Jika membeli daging di pasar tradisional atau pedagang keliling. Pastikan dan yakinkan bahwa daging yang kita beli adalah daging yang berasal dari hasil pemotongan dengan cara yang islami, tinggalkan jika ragu-ragu membelinya.
• Untuk daging kaleng pastikan label produk memuat nomor MD atau ML dan label halal, produk pangan hasil industri kecil, biasaya bernomor pendaftaran PIRT.
• Daging impor, secara peraturan semua daging yang masuk ke Indonesia harus halal dan disertai dokumen yang menandai adanya sertifikat halal yang diakui oleh kementan dan MUI.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca sehingga kita lebih selektif dalam membeli serta mengonsumsi daging, dan menjadikan kehalalan sebagai prioritas, serta bisa menerapkan gaya hidup halal “Halal is My Life”

St. Rdh

KATAKAN, “HALAL IS MY LIFE!”

Makan adalah boomerang; ia bisa menyehatkan namun juga bisa menjadi sumber penyakit. Kebutuan makan bukan hanya untuk menghilangkan rasa haus dan lapar, tetapi juga membuat otak cerdas, serta menjadikan badan, jiwa dan akal yang sehat sebagaimana pepatah mengatakan, “akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat”.
Allah menganjurkan kepada manusia untuk mengkonsumsi makanan apa saja yang ada dibumi selama tidak berlebihan (QS. Al-a’raf:31). Makanan dan minuman yang mengalir dalam tubuh sangat berpengaruh bagi kehidupan seorang Muslim tidak hanya di dunia bahkan di akhirat, baik pada terkabulnya doa, diterimanya amal ibadah maupun kesehatan dirinya. Hal ini menegaskan betapa pentingnya menghadirkan kebutuhan makan kita dengan makanan yang tidak hanya sehat dan bergizi tetapi juga halal dan thayyib.
Bagaimana cara mengetahui makanan itu halal dan thayyib?
Produk halalan thayyiban sangatlah penting, seperti pentingnya oksigen bagi pernafasan makhluk hidup. Pada zaman canggih seperti sekarang, masyarakat telah dimudahkan dengan kemajuan teknologi. Tak ketinggalan makanan pun banyak yang mengenyam kemajuan teknologi ini dengan semakin banyaknya makanan instan maupun produk olahan pangan. Menyikapi hal tersebut sangat perlu bagi setiap Muslim untuk mengetahui produk apa saja yang baik bagi tubuh serta terjamin halal dan thoyyib. Halal berkaitan dengan proses dan mekanisme mendapatkan produk, sedangkan thayyib berkaitan dengan dzat yang baik dan bermanfaat.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah produk tersebut halal dan thayyib adalah dengan kemudahan yang diberikan oleh LPPOM MUI sebagai lembaga sertifikasi halal di Indonesia melalui logo halal yang tertera pada kemasan produk dan dapat diakses kebenarannya pada laman blog HALO LPPOM MUI. Namun, masih ada saja masyarakat yang menyampingkan keabsahan logo halal pada kemasan produk. Seperti yang dilansir dari halaman Dream.co.id, menurut deputi Bidang Pengawasan dan Obat (BPOM) Suratmono, berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2012, hanya 29% konsumen di Indonesia yang memperhatikan label halal dan sementara 59% memprioritaskan rasa dan nutrisi. Untuk mendapatkan logo halal tidak semudah membolak-balik telapak tangan. Butuh persiapan kematangan dokumen yang harus diberikan perusahan kepada LPPOM MUI dalam
mensertifikasi kehalalan produk yang dapat dilihat pada gambar disamping. Dilengkapi dengan Sistem Jaminan Halal yang ketat dalam menjaga kepastian kehalalan produk seperti dibuat tim manajemen dan pengauditan internal berkala setiap 6 bulan sekali.
Menanam Tekad; Halal Is My Life!
Dengan memberikan dukungan yang teguh pada produk halalan thayyiban secara konstan pada LPPOM MUI sebagai lembaga yang berwenang dalam menentukan halal dan thayyibnya sutu produk berdasarkan Al-qur’an, sunnah dan ijtihad para ulama merupakan benruk loyalitas kita kepada Allah dan para umara. Sebab makan itu melangsungkan hidup bukan membunuh hidup. Untuk itu, penerapan gaya hidup serta pola makan “Halal is my life” perlu ditanamkan sebagai bentuk ketakwaan kita kepada Allah SWT. Makanan thayyib (bergizi) yang cukup akan memenuhi hak tubuh kita dan meningkatkan sistem imunitas agar tethindar dari penyakit, masuk surga, berkah hidupnya, doanya dengan mudah diterima, agamanya dan hatinya menjadi terang dan bersih.
Mari menjadi generasi Islam berprestasi dan berakhlak karimah melalui gaya hidup halalan thayyiban! Aku bangga menjadi generasi halal.

Aysha

Jangan Ada Daging Yang Tertolak Surga

Setelah menimang-nimang bungkus mie instan asal Korea itu, Dewi (14) berkata, “Yah, gak ada logo halalnya!” diletakan kembali bungkus mie instan yang sempat populer di Tanah air. Samyang namanya.
Pernahkah saudara mengalami situasi yang sama?mengurungkan niat mengkonsumsi produk yang tidak tertera logo halal LPPOM MUI sebab belum jelas kehalalannya?
Tidak hanya bagi Muslim, dewasa ini makanan halal tengah menjadi gaya hidup masyatakat global. Kepala Eksekutif Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai (DIEDC) Abdulla Mohammed Al Awar mengatakan makanan halal mampu menarik konsumen non-Muslim yang selama ini khawatir tentang keamanan makanan. Untuk menembus pangsa pasar muslim, produk yang ditawarkan harus terbebas dari yang diharamkan islam dan terjamin bahwa produk memenuhi kriteria halal dan thoyyib. Pada praktiknya, Logo halal merupakan tiket diterimanya produk dalam komunitas konsumen halal di seluruh dunia. Tak ayal sejumlah negara pun membentuk lembaga-lembaga dibawah LPPOM-MUI yang mensertifikasi produk halal seperti Korean Muslim Federation, American Halal Foundation, Japan Muslim Association, dll.
Kenapa harus halal?
Sebagai agama yang komperensif, Islam pun mengatur apa-apa yang kita konsumsi. Dalam Al-Quran dan Hadis halal haram telah ditentukan dengan jelas. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS.Al-Maidah:88)
Selain kewajiban, makanan halal berpengaruh terhadap jiwa dan raga kita. “…barangsiapa hidup dari makanan yang halal, maka bersinarlah agamanya, lemah lembut hatinya, dan tiada dinding penghalang bagi doa-doanya dan barang siapa yang makan makanan
syubhat, samarlah agamanya dan gelaplah hatinya dan barang siapa memakan barang yang haram, hatinya menjadi mati,agamanya lemah, keyakinannya kurang dan Allah menutup pintu doanya dan ibadahnya sangat sedikit….” (HR.Ali)
Manusia ibarat sebuah bangunan. Jika ingin membuat bangunan yang kokoh, maka harus dari bahan bangunan yang terbaik. Begitu pula memakan makanan halal dan Thoyyib akan tumbuh generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia. Sebaliknya, banyak sekali mudhorot (kerusakan) yang ditimbulkan oleh makanan haram.
Makanan Sama Dengan 100% Halal?
Ketika suatu produk tanpa sertifikat halal belum tentu produk itu haram. Namun kita wajib waspada. Saya pernah bertanya-tanya kenapa produk air kemasan membutuhkan sertifikat halal? Apakah air putih memiliki kemungkinan haram? Ternyata titik kritis air mineral adalah saat filter dengan karbon aktif yang dapat berasal dari tulang hewan. Untuk mengetahui kandungan bahan dalam produk, dibutuhkan ilmu dan keahlian bidang teknologi pangan, inilah salah satu alasan dibentuknya Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika MUI (LPPOM-MUI), yang bertugas meneliti dan memutuskan apakah produk-produk baik pangan, obat-obatan dan produk kosmetika aman dikonsumsi baik dari sisi kesehatan dan ajaran Islam.
LPPOM juga memiliki sistem untuk menjaga konsistensi perusahaan dalam memproduksi produk halal yang disebut Sistem Jaminan Halal (SJH), yakni sistem manajemen yang disusun, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, SDM dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal.
Kita patut bersyukur dan semakin loyal pada produk halal, karena dengan hadirnya lembaga seperti LPPOM tugas kita untuk memilih makanan yang halal kini semakin mudah. Hanya mengecek label halal dikemasan/ mengecek sertifikat halal di web HALO LPPOM. Halal is my life! Tidak ada alasan untuk tetap mengkonsumsi produk yang syubhat apa lagi haram. Jangan sampai ada daging yang tertolak surga. “sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari makanan haram.” [HR. Ibn Hibban]

Aninda PS

DAFTAR PUSTAKA
Modul Olimpiade Halal 2017. LPPOM MUI. http://www.halalcorner.id/category/daftar-lembaga-halal-luar-negeri/ diakses pada tanggal 03 Oktober 2017
Qommarria, Rostanti. 2017. Makanan Halal Kini Jadi Kebutuhan Non-Muslim Pula. http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/03/09/omjs6l328-makanan-halal-kini-jadi-kebutuhan-nonmuslim-puladiakses pada tanggal 03 Oktober 2017

BANGUNLAH WAHAI SINGA YANG TERTIDUR

Islam terbenak dalam pikiran dunia adalah agama teroris,   kejam, sadis, dan tidak berperikemanusiaan. Mari kita pikirkan baik-baik, ketika dahulu islam dalam masa kejayaannya, dapat mensejahterakan siapapun tanpa pandang bulu sekalipun kepada orang yang bukan beragama islam. Kemudian mengajarkan banyak disiplin ilmu, meninggikan orang berilmu, tidak menyalahgunakan kekuasaan, tegas dalam  kepemimpinan, memberantas yang batil, dan membela yang lemah.

Pada hari ini, islam dari berbagai penjuru dunia sedang runtuh dan tertidas, islam dihina dan difitnah oleh orang-orang-orang yang tidak mengenal islam. Darimana islam berasal, dilahirkan, dan oleh siapa islam dibawa dan untuk apa islam disebarkan. Islam terlahir sebagai agama yang suci dan tertata. Segala sesuatu baik dari suatu hal yang kecil hingga hal yang besar sekalipun telah dijelaskan oleh islam dalam Al-Qur‟an dan sunnah-Nya. Islam bukanlah agama liberal dan bukan pula agama teroris! Islam adalah agama yang mudah. Islam tidak pernah memberatkan apalagi menyulitkan bagi pemeluknya, islam adalah agama yang cinta kedamaian.

Namun, Umat Islam saat ini ibarat seperti singa yang tertidur. Lihatlah saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, Yordania, etnis Rohingya di Myanmar, Irak, Afghanistan, Xian Jiang Cina yang dikucilkan bahkan terusir dari negara mereka sendiri. Seakan-seakan tidak ada habisnya perkara-perkara yang menimpa umat yang berpijak diatas pondasi Laa Ilaaha illa allah. Terbuktilah sudah bahwa apa yang pernah disabdakan oleh Rosulullah Shallalahu „alaihi wassalam 14 abad silam yaitu hampir datang saatnya dimana bangsa-bangsa akan bersatu mengerubuti umat islam seperti bersatunya orang-orang yang mengerubuti hidangan dalam sepiring besar. Jumlah umat islam yang banyak hanyalah seperti buih-buih dilautan. Terombag-ambing, tidak mempunyai makna, umat islam banyak namun tidak diperhitungkan.

Berbagai upaya dilakukan untuk meruntuhkan umat islam, dari cara yang halus seperti 3F (Fashion, Fun, and Food) sampai cara yang kasar seperti: pengurasan kekayaan umat, perjuangan politik mereka dibelenggu, dan pertumpahan darah tanpa alasan yang jelas. Selain itu, teknologi yang berkembang pesat telah menenggelamkan girah umat islam. Terutama para remaja islam yang telah disibukkan dengan berbagai produk teknologi, sehingga mereka lupa akan tanggung jawabnya mereka sebagai muslim yang semestinya meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, dan menuntut ilmu demi kelangsungan agamanya untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Melihat islam saat ini, begitu ironi. Kemanakah perginya para remaja yang seharusnya membela islam ketika islam dijatuhkan? Sudah cukup remaja islam dibutakan dan ditulikan oleh kebudayaan barat yang sebenarnya telah menyesatkan mereka dari syariat. Kita adalah pemuda islam, terangilah kembali cahaya islam yang kian meredup. Buktikan kepada dunia bahwa islam adalah agama keselamatan. Kini, sudah waktunya remaja islam yang sebernarnya berperan, lihatlah keadaan islam saat ini!

Islam membutuhkan revolusi untuk membangkitkan islam kembali dari tidurnya selama ini. Revolusi dari remajanya dan pemimpinnya yang beriman, adil, amanah, tabligh, dan fathonah, karena pemimpin memiliki kekuasaan penuh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran rahmat bagi rakyatnya.
„‟ Agama dan kekuasaan adalah dua saudara yang kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu tanpa pondasi pasti runtuh, dan sesuatu tanpa penjaga pasti hilang.‟‟- Al-ghazali.

Wahai umat Muhammad Shallalahu „alaihi wassalam!
Sudah seyogyanya kita memberikan perlawanan terhadap para pembeci islam yang tidak rela islam bangkit dan menggapai masa keemasan. Dobraklah perilaku-perilaku jahiliah mereka, tegaskan kembali bahwa islam adalah agama yang Haq. Sadarlah! Jadilah muslim dan muslimah akhir zaman yang taat dengan menyelaraskan asa terbaik untuk islam dengan aksi kita. Gerakkan hati dan pikiran kita untuk membelalakan mata mereka, para musuh islam yang selalu menginjak-injak agama islam. Jadilah generasi pencetus sejarah bangkitnya islam di akhir zaman. Dan sudah saatnya janji Allah terbuktikan, bahwa islam akan jaya kembali setelah bertahun-tahun runtuh. Dengan menanamkan rasa keberanian untuk menyerukan kebaikan menolak yang batil, berjihad fii sabilillah seperti mengerahkan fikiran, jiwa, dan raga untuk kemaslahatan umat dalam berbagai bidang dan disiplin ilmu. Sebab, Allah Subhanallahu wa Ta‟ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Q.s. Muhammad: 7)

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mere-ka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyem-bah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Q.s. an-Nur: 55)
Ingatlah jika kita ingin membangkitkan islam di mata dunia maka kembalilah kepada Allah dan Sunnah-Nya. Dan bangkitlah wahai singa-singa Allah yang sedang tidur! karena kejayaan umat islam berada ditangan kalian, para pemuda islam. (Aysha)

Pondok Pesantren Fathan Mubina

Pondok Pesantren Fathan Mubina